Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi is a traditional Islamic boarding school in the City of Jambi, Indonesia. Founded in 1924, the pesantren is one of the oldest in the region and has an extensive archive of Islamic manuscripts and books. It is also considered to be an important center of Islamic learning in the area.
The founding of the Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi is largely credited to Sayyid As'ad Alfazari Atanda, also known as Kyai As’ad Olak. He was born in Jambi in 1886, and had previously studied under scholars in surrounding areas such as Padang and Bukittinggi. After diligently studying Islamic sciences, he finally returned to Jambi to teach several of his own disciples.
The pesantren was initially founded at a small site, however over time it grew in size as more students joined the Islamic studies program. As the pesantren grew in reputation, they eventually acquired a larger plot of land, allowing for more classrooms, teachers and students. It was during this time that Sayyid As'ad Alfazari Atanda also wrote several works on Islamic jurisprudence which are still widely circulated and referenced today.
The Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi is known for its commitment to Islamic education and the preservation of Islamic heritage. They have a library filled with numerous Islamic texts, manuscripts and reference materials. The Library also holds several rare books that were donated to the pesantren over the years.
In 2004, the pesantren underwent a huge renovation that expanded its classes and improved its facilities. Additional classrooms, a cafeteria, a mosque, and an auditorium were added which allowed the students to better engage in their Islamic education.
Today, the Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi continues to provide quality Islamic education and preserve the Islamic heritage of Jambi. It still holds regular classes, workshops, and talks to help its students gain valuable knowledge and education in the Islamic sciences. The pesantren serves as an important center of Islamic learning, thought and practice in Jambi and is well respected by the locals.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Pasar Angso Duo merupakan sebuah pasar tradisional yang terletak di Desa Tumekkat, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Indonesia. Pasar Angso Duo telah berdiri sejak tahun 200 tahun lalu oleh Tuan Panglima Mara Maharaja Mahmud, yang merupakan salah satu anak laki-laki Dato Maharaja Medan, Raja Kerajaan Jambi yang berkerajaan pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda.
Menurut legenda, seorang warga dusun yang telah berkhianat kepada pemerintah yang saat itu berada di bawah Pemerintah kolonial Belanda, diniatkan untuk dibunuh. Namun, Tuan Panglima Mara Maharaja Mahmud mengampuni pelikul dan memintanya untuk mengatur pasar tradisional yang saat itu baru dibangun di wilayah kerajaan tersebut. Warga dusun tersebut pun melaksanakan perintah yang diberikan dan memulai pasar Angso Duo.
Pasar Angso Duo dahulunya disebut sebagai Pasar Jambi. Namun, pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, nama pasar tersebut berubah menjadi Pasar Angso Duo. Di pasar ini, para pedagangnya berjualan berbagai macam produk yang dibutuhkan masyarakat Jambi, yang terutama adalah terdiri dari pertanian dan peternakan, daging, ikan, kerajinan tangan tradisional, dan lain-lain.
Seiring berkembangnya zaman, pasar Angso Duo telah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang paling populer bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Jambi. Selain itu, pasar ini juga merupakan salah satu tempat yang populer untuk berburu barang antik dan unik. Pasar Angso Duo selalu ditutup setiap malam pada hari Sabtu dan Minggu, tapi terkadang wisatawan masih bisa melihat orang-orang berjualan di pasar saat sore hari.
Pasar Angso Duo telah menjadi ikon budaya Jambi yang dikenang hingga saat ini. Pasar ini merupakan tempat bagi masyarakat setempat untuk belanja, berdagang dan bersilaturahmi. Selain itu, pasar ini juga menawarkan suasana yang unik dan menarik bagi para wisatawan untuk berburu cinderamata dan menikmati keindahan alam sekitar.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Asal mula pasar angso duo jambi
Masjid Agung Al Falah Jambi merupakan salah satu salah satu Masjid yang berada di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Masjid Agung Al Falah Jambi diresmikan pada tahun 1989 lalu dengan akad pada masa itu yang dipimpin oleh Bupati Muaro Jambi, H. Iskandar bersama beberapa tokoh masyarakat lokal dan regional yang dihadiri banyak rakyat di masa itu. Masjid Agung Al Falah ini dibangun di atas sebidang tanah seluas kurang lebih 5 hektar yang diserahkan oleh Sultan Jambi.
Tidak ada banyak informasi yang tersedia mengenai Sejarah Masjid Agung Al Falah Jambi, namun yang pasti masjid ini menjadi salah satu landmark terkemuka di wilayah Muaro Jambi dan juga sepanjang sejarah di Jambi. Selama bertahun-tahun, masjid ini telah menjadi tempat ibadah para muslim di wilayah Muaro Jambi dan juga telah menjadi tempat bagi beberapa institusi pendidikan agama seperti Pondok Pesantren dan Sekolah Quran.
Masjid ini juga telah menjadi tuan rumah beberapa perayaan-perayaan besar seperti Maulid Nabi, Perayaan Haul-Nabi dan juga lokakarya keagamaan lokal. Masjid Agung Al Falah ini juga menjadi tempat singgah bagi para pelancong muslim untuk sholat berjamaah shalat sunnah di masjid ini. Masjid Agung Al Falah Jambi ini merupakan salah satu destinasi utama bagi para muslim di wilayah Jambi.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Sejarah Masjid Agung Al Falah Jambi
Candi Muaro Jambi is a Buddhist temple complex located in central part of Jambi Province, Indonesia. It is the center of testimony and confirmation of Jambi kingdom’s spiritual and cultural development during the 7th to 13th centuries AD.
This temple complex is thought to have been built by the Srivijayan Maharaja named Sanjaya. It is believed to have been sacred because it was a place of worship to the god Shiva. The main religious area of the temple complex is surrounded by several stupas and several other smaller temples in the form of temples for Buddhism.
The ruins of this temple complex have been studied and documented for over three decades. This has helped to uncover the many aspects of the complex including its layout and its religious practices.
The most distinguishing feature of this temple is its symmetry. It is comprised of parts that extend outward from the main religious area which are divided by four gateways. These gateways lead to four different directions which are numbered one to four from the main religious area and imply a directional orientation for the temple complex.
The temple complex is also surrounded by several ponds, reflecting pools, and water channels which differentiate the complex from other temples in central Indonesia.
The statues, spiritual images, and artifact collections found at the temple complex are quite extensive and have been the source of great research and documentation by researchers in the fields of archaeology, art history, anthropology, and religion for many years.
Aside from the temples, the area has also been home to many other monuments and structures related to Jambi kingdom over the centuries. These include pavilions, gates, walls, and an Elephant Conservation Park.
Candi Muaro Jambi is a significant cultural and religious site in Indonesia. It is thought to have been a major part of the history, thought, and religion of the Jambi kingdom and is considered to be a part of the national heritage of Indonesia.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Sejarah Candi Muaro Jambi
Provinsi Jambi terletak di sisi utara Pulau Sumatera terkenal dengan sebutan 'Negeri Bumi Gemilang' memiliki banyak catatan sejarah yang menarik. Negeri Jambi berdiri di antara hutan lindung yang hijau dan berjulur sisi ke delta sungai batang Hari, membuatnya sangat unik dalam hal alam dan budaya.
Ketika menyoroti tahun-tahun dimana berdirinya Provinsi Jambi, banyak hal yang harus kita ketahui. Perjalanan sejarah Provinsi Jambi dimulai pada abad XIX dengan negara kolonial Belanda yang memasukinya. Pemerintah Belanda bersikeras untuk menguasai tanah ini dan melayaninya sendiri. Setelah berhasil melawan raja-raja Jambi dan menciptakan Novus Imperium Jambiensis (Negara Baru Jambi), mereka berhasil memerintah negara ini sebagian besar abad XIX.
Dalam tahun 1945, usaha belanda untuk memerintah tanah Jambi berakhir dan provinsi ini diselenggarakan oleh Republik Indonesia pada effectiviteit beschrijvings kesubsidi. Setelah itu berdirilah daerah Jambi sebagai salah satu provinsi di Indonesia. Setelah mengalami perkembangan lebih lanjut selama beberapa tahun, Provinsi Jambi akhirnya mendapatkan status Provinsi Jambi pada tahun 1956
Pada pelaksanaan tahun 2018, Jambi berhasil memiliki lahan seluas 39.582 km2 yang memiliki luas pantai terpanjang di Sumatera bagian barat membuat negeri ini sangat unik dan berharga. Bersama dengan demikian, anggaran tahun 2020 mencapai 19.863.900.000 rupiah yang merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Anugerah yang lain yang Provinsi Jambi telah berhasil mendapatkan adalah dapatnya Hak Cipta Sumber Daya Genetik Sergi dan Biodiversitas Jambi pada tahun 2017.
Provinsi Jambi sekarang ini terkenal dengan telugu minyaknya, mudah untuk mengetahui bahwa minyak telugu memainkan peran penting dalam berdirinya provinsi ini. Sekarang, dengan bantuan kekuatan alam yang di tawarkan negara ini, Provinsi Jambi telah mampu menjadikanya lokasi yang nyaman untuk ditinggali bagi banyak orang.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia