Candi Muaro Jambi is a Buddhist temple complex located in central part of Jambi Province, Indonesia. It is the center of testimony and confirmation of Jambi kingdom’s spiritual and cultural development during the 7th to 13th centuries AD.
This temple complex is thought to have been built by the Srivijayan Maharaja named Sanjaya. It is believed to have been sacred because it was a place of worship to the god Shiva. The main religious area of the temple complex is surrounded by several stupas and several other smaller temples in the form of temples for Buddhism.
The ruins of this temple complex have been studied and documented for over three decades. This has helped to uncover the many aspects of the complex including its layout and its religious practices.
The most distinguishing feature of this temple is its symmetry. It is comprised of parts that extend outward from the main religious area which are divided by four gateways. These gateways lead to four different directions which are numbered one to four from the main religious area and imply a directional orientation for the temple complex.
The temple complex is also surrounded by several ponds, reflecting pools, and water channels which differentiate the complex from other temples in central Indonesia.
The statues, spiritual images, and artifact collections found at the temple complex are quite extensive and have been the source of great research and documentation by researchers in the fields of archaeology, art history, anthropology, and religion for many years.
Aside from the temples, the area has also been home to many other monuments and structures related to Jambi kingdom over the centuries. These include pavilions, gates, walls, and an Elephant Conservation Park.
Candi Muaro Jambi is a significant cultural and religious site in Indonesia. It is thought to have been a major part of the history, thought, and religion of the Jambi kingdom and is considered to be a part of the national heritage of Indonesia.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Provinsi Jambi terletak di sisi utara Pulau Sumatera terkenal dengan sebutan 'Negeri Bumi Gemilang' memiliki banyak catatan sejarah yang menarik. Negeri Jambi berdiri di antara hutan lindung yang hijau dan berjulur sisi ke delta sungai batang Hari, membuatnya sangat unik dalam hal alam dan budaya.
Ketika menyoroti tahun-tahun dimana berdirinya Provinsi Jambi, banyak hal yang harus kita ketahui. Perjalanan sejarah Provinsi Jambi dimulai pada abad XIX dengan negara kolonial Belanda yang memasukinya. Pemerintah Belanda bersikeras untuk menguasai tanah ini dan melayaninya sendiri. Setelah berhasil melawan raja-raja Jambi dan menciptakan Novus Imperium Jambiensis (Negara Baru Jambi), mereka berhasil memerintah negara ini sebagian besar abad XIX.
Dalam tahun 1945, usaha belanda untuk memerintah tanah Jambi berakhir dan provinsi ini diselenggarakan oleh Republik Indonesia pada effectiviteit beschrijvings kesubsidi. Setelah itu berdirilah daerah Jambi sebagai salah satu provinsi di Indonesia. Setelah mengalami perkembangan lebih lanjut selama beberapa tahun, Provinsi Jambi akhirnya mendapatkan status Provinsi Jambi pada tahun 1956
Pada pelaksanaan tahun 2018, Jambi berhasil memiliki lahan seluas 39.582 km2 yang memiliki luas pantai terpanjang di Sumatera bagian barat membuat negeri ini sangat unik dan berharga. Bersama dengan demikian, anggaran tahun 2020 mencapai 19.863.900.000 rupiah yang merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Anugerah yang lain yang Provinsi Jambi telah berhasil mendapatkan adalah dapatnya Hak Cipta Sumber Daya Genetik Sergi dan Biodiversitas Jambi pada tahun 2017.
Provinsi Jambi sekarang ini terkenal dengan telugu minyaknya, mudah untuk mengetahui bahwa minyak telugu memainkan peran penting dalam berdirinya provinsi ini. Sekarang, dengan bantuan kekuatan alam yang di tawarkan negara ini, Provinsi Jambi telah mampu menjadikanya lokasi yang nyaman untuk ditinggali bagi banyak orang.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Sejarah provinsi jambi
Kedatangan Islam di Indonesia berawal sejak abad ke-7 Masehi, ketika bangsa Yemen dan Arab Saudwitelah tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui proses pendudukan atau migrasi, termasuk ke wilayah Indonesia. Abad ke-13 adalah saat dimana orang-orang Arab mulai menyebarluaskan syiar-syiar agama Islam di tanah Nusantara. Berbagai kerajaan berevolusi dari Hindu-Buddha menjadi beragama Islam, di antaranya Kerajaan Banten, Demak, dan Palembang.
Mulai abad ke-15, ramai para pedagang dan ulama yang berasal dari Mesir, Gujarat, Persia, Turki, Bengaluru, dan Aceh meramaikan wilayah lautan di sekitar Nusantara. Walaupun mereka tidak menjadikan Nusantara sebagai basis daerah perdagangan, ribuan pedagang mampir di Jakarta, Cirebon, dan Sumatra untuk melalukan bisnis, dan di mana mereka pun menyebarkan ajaran agama Islam.
Perkembangan Islam di Nusantara berlanjut hingga abad-abad berikutnya, menyebabkan Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. Salah satu penyebab terkenal bahwa Islam memiliki keistimewaan forensik, mengingat cara orang-orang menpicu interaksi budaya di tanah Nusantara pada masa itu.
Di mana orang-orang Hindu-Buddha telah lama mengambil budaya asing dan menyebarluaskannya sebagai kebiasaan adat, orang-orang Islam membawa ajaran agama berbeda dimana mereka berhubungan. Dengan cara ini, sebagian besar orang Indonesia yang awalnya menganut agama Hindu-Buddha, berubah menjadi beragama Islam.
Dan pada abad ke-18, orang-orang di Sumatra yang mayoritas beragama Islam, mendirikan Kerajaan Aceh besar, di mana Islam disokong sebagai agama resmi kerajaan. Pada tahun 1900-an, pengaruh Islam juga dapat dilihat di Jawa, di mana orang-orang Muslim mendirikan berbagai organisasi keagamaan dan komunitas. Pada tahun 1945, konstitusi Republik Indonesia menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara beragama demokrasi dengan orientasi kepada satu agama yang mayoritas adalah Islam.
Melalui berbagai proses sejarah, terutama penyebaran agama dan perkembangan seni budaya, Islam telah menjadi salah satu simbol kebangsaan Indonesia. Dengan rakyat yang mayoritas beragama Islam, dapat dipastikan bahwa bahasa yang digunakan oleh banyak komunitas di tanah Nusantara, yaitu bahasa Arab dan Melayu-Arab, pun berkembang.
Ceritane Wong Agustus 25, 2023 Admin Bandung Indonesia
Sejarah masuknya Islam di Indonesia
Pada worksheet, Anda dapat menginput data dalam bentuk teks maupun angka serta dapat mengeditnya agar terlihat lebih rapi dan menarik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
.1. Pilih/klik sel yang akan dimasukkan data dalam bentuk teks/angka dan ketikan data yang ingin dimasukkan ke worksheet.
Gambar Cara input dan Mengedit Data
2. Selanjutnya, untuk mengedit data yang telah diketik tekan F2 pada keyboard atau klik 2× pada sel, kemudian blok data yang akan diedit.
Blok sel yang akan diedit
3. Anda dapat mengedit jenis huruf, ukuran huruf, maupun warna huruf agar tampilannya terlihat lebih menarik.
Cara input dan Mengedit Data di MIcrosoft Excel
1.
Sejarah
Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi
Madrasah sebagai salah satu komponen peneyelenggaraan
pendidikan di jambi telah mengalami banyak perkembangan, pada tahun 1915 (91
tahun silam) dimana sarana pendidikan islam (madrasah) banyak yang tumbuh dan
berkembang dengan jumlah yang cukup banyak., namun patut disayangkan jika saat
ini madrasah-madrasah tersebut banyak yang tidak aktif lagi .ada banyak faktor
penyebab antara lain karena madrasah terssebut masih menggunakan sistem yang
sangat sederhana dan tanpa memasukkan mata pelajaran umum sebagai salah satu
bidang studinya, padahal hal-hal itu merupakan salah satu tuntutan zaman dalam
didunia pendidikan.
Jika kita berbicara tentang sejarah dan
perkembangan pondok pesantren As’ad, maka hal tersebut tidak terlepas dari
keberadaan langgar putih yang banyak mempengaruhi keberadaan pesantren ini.
Langgar putih berlokasi di kelurahan Ulu Gedong, didirikan pada tahun 1868 oleh
Asy Syeh Khotib Mas’ud, selain sebagai
tempat peribadatan masyarakat ulu gedong dan mayarakat seberang kota
jambi , langgar putih juga dijadikan sebagai sarana Pendidikan Agama Islam.
Setelah beliau wafat ditahun 1889, usaha beliau dilanjutkan oleh keponakannya
sekaligus anak angkatnya yaitu Al- ‘Alimul ‘Allamah Syeh abdul majid jambi,
yang pada waktu belajarnya di Mekkah seangkatan dengan Syech Ahmad Khotib
Minang Kabau.
Pada masa syech abdul majid jambi dilanggar
putih mulai mengadakan pengajian kitab kuning di daerah kesultanan jambi dan
berlangsung hingga tahun 1904 karena beliau harus hijrah ke Mekkah guna
menghindari penangkapan penjajah belanda. Hal ini karena selain sebagai seorang
guru beliau juga sebagai penasehat Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
Di Mekkah beliau kembali membuka pengajian
dirumah kediamannya di kampung Samiyah, diantara muridnya adalah :
a. Al ‘Alimul ‘Allamah Syeh Ahmad Syukur, Pendiri
Mdrasah Sa’adatuddaren Thtul Yaman.
b. Al ‘Alimul ‘Allamah Syeh Haji Ibrahim Abdul
Majid Jambi, pendiri Madrasah Nurul Iman Ulu Gedong
c. Al ‘Alimul ‘Allamah Syeh haji Abdus Shomad
Khop, Penghulu yang pertama
d. Al ‘Alimul Allamah Syeh haji Usman , Pendiri
Madrasah Al-Jauharen Tanjung Johor.
e. Al ‘Alimul Allamah Syeh Jamil Jaho, di jaho
Sumatera Barat
f.
Al’
Alimul Allamah Syeh Sulaiman Ar-Rosli Candung.
g. Al ‘ Alimul Allamah Syeh Kms. H.M. Sholeh, Pendiri Madrasah Nurul
Islam
h. Tnjung
Pasir
i.
Al
‘Alimul Allamah Syeh Alwi Ahmad Syihab, Sungai Asam Jambi
Pengajian di langgar putih kembali dibuka oleh
Al ‘Alimul Allamah Syeh Haji Ibrahim Putra Al ‘Alimul Allamah Syeh Haji Abdul
Majid Jambi yang mendirikan Madrasah Nurul Iman Ulu Gedong Gedong Langgar .
langgar putih ini berfungsi sebagai lembaga pendidikan kembali pada tahun 1948
hingga tahun 1951 oleh K.H Abdul Qodir Ibrahim .
Pada tahun 1369 H, tepat pada tanggal 26
Jumadil Awwal 1369 H dan selesai pada tanggal 26 Dzulqo’idah 1370 H bertepatan
tanggal 29 agustus 1951 M, dengan disertai niat yang baik dan semangat yang
kuat dalam menghadapi rintangan-rintangan baik yang datang nya dari pihak yang
tidak setuju dengan kehadiran perguruan/ pondok pesantren As-Ad (Ma’hadul
As-Ad) ini maupun rintangan berupa biaya, namun berkat inayah dan hidayah Allah
SWT maka pada tahun 1951 berdirilah sebuah gedung permanen yang berukuran 35 x
17 meter yang terletah diatas lahan seluas 1 setengah Ha dan pembangunan di
Pondok Pesantren As-Ad ini berkembang
dengan pesat, terbukti dengan banyaknya gedung
yang telah dibangun pihak yayasan pada saat ini. Tapi, factor kurang luasnya
lahan yang menjadi permasalahan pokok pihak Yayasan untuk membangun local/kelas
yang lebih banyak untuk mendukung proses belajar mengajar di Perguruan As-Ad.
Adapun tujuan Perguruan/pondok pesantren As-Ad
dididrikan adalah untuk membantu pemerintah dalam mengadakan sarana pendididkan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, baik dibidang ilmu pengetahuan islam
maupun ilmu pengetahuan umum. Setelah para santri menamatkan pendidikannya baik
tingkat SD/Ibtidaiyah,Tsanawiyahmaupun Aliyah di Perguruan As-Ad, mereka dapat
meneruskan pendidikannya baik disekolah umum atau di perguruan tinggi umum dan
swasta lainnya . hal ini dikarenakan semua tingkat Sekolah/Madrasah di
perguruan As-Ad berstatus telah terakreditasi.
Untuk memperlancar laju roda Perguruan As-Ad,
baik dalam hubungan internal pondok ataupun eksternal, maka di bentuklah suatu
badan atau yayasan yang semula diberi nama Yayasan Asrama As-Ad dengan akta
Notaris tertanggal 3 mei 1958 nomor 62/1958.
Susunan kepengurusan diketuai oleh K.H. A.
Qodir Ibrahim yang juga menjadi Mudir/Nadzir atau pengasuh Perguruan As-Ad.
Kemudian tanggal 20 April 1963 dirubah dengan nama Yayasan perguruan/Asrama
As-Ad dengan akte Notaris nomor 16/1963 dan K.H.A Qodir Ibrahim meninggal tahun
1970, jabatan ketua dipegang oleh Kakak kandungnya yaitu K.H.M Yusuf Ibrahim,
sedangkan mudir dipegang oleh K.H Nurdin Abdul Ghoni. Pada tanggal 23 Mei 1979
susunan Pengurus Yayasan diperbaharui lagi, begitu juga nama Yayasan dirubah
dengan nama Yayasan Perguruan As-Ad. Jabatan Ketua Yayasan merangkap nadzir
dijabat oleh Drs. M. Hasan K.H.A Qodir dengan akte yayasan nomor 28/1979,
setelah Drs. M. Hasan meninggal pada tahun 1984 beliau diganti oleh K.H.M.
Najmi Qodir.
Ketua Yayasan Perguruan As’ad dari Masa ke Masa
:
a.
K.H.A
Qodir Ibrahim (1951-1970), sebagai mudir sekaligus nadzir
b.
K.H.M
Yusuf Ibrahim (Ketua Yayasan) dan K.H Nurdin Abdul Ghoni (Mudir), tahun
1970-1972.
c.
Drs. M.
Hasan K.H.A Qodir (1972-1984)
d.
K.H.M
Nadjmi K.H.A Qodir (1984-Sekarang)
Yayasan Perguruan As-Ad mengasuh beberapa
lembaga pendidikan yang hingga saat ini masih aktif :
a.
SD Islam
(SDI) As’ad didirikan tahun 1960
b.
Madrasah
Ibtidaiyah Putra didirikan tahun 1968
c.
Madrasah
ibtidaiyah putri didirikan tahun 1969
d.
Madrasah
ibtidaiyah putri II berlokasi di kampung tengah dididrikan
tahun 1972
e.
Madrasah
tsanawiyah putra didirikan tahun 1951
f.
Madrasah
tsanawiyah putri didirikan tahun 1988
g. Madrasah aliyah putra didirikan tahun 1951 yang
telah mengalami bermacam perubahan nama .
h. Madrasah aliyah putri didirikan pada tahun 1985
i.
Ma’had
Ali (sedang tahap Pembangunan)
Selain Madrasah /Sekolah tersebut diatas yang
masih aktif, Yayasan Perguruan As-Ad juga pernah mendirikan berbagai macam
lembaga yang karena suatu hal akhirnya ditutup atau beberapa diantaranya
dinegerikan antara lain : Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Wajib Belajar (MWB),
Madrasah Ibtidaiyah Cabang Pulau Pandan , MtsN Olak Kemang dan MAN Olak Kemang
(dinegerikan pada tahun 1969) dan Fak. Ushuluddin dan Tarbiyah UIN STS Jambi
dinegerikan Pada tahun 1967.
1. Sejarah Mts Putri As-Ad Olak Kemang Kota Jambi
Pada tahun 1951 (91 tahun silam) dimana sarana
pendidikan islam (Madrasah) banyak tumbuh dan berkembang dengan jumlah yang
cukup banyak, namun patut disayangkan jika saat ini. Madrasah tersebut banyak
yang tidak aktif lagi. Ada banyak faktor penyebabnya antara lain karena
madrasah tersebut masih bersistem sangat sederhana dan tanpa memasukkan mata
pelajaran umum sebagai salah satu bidang studinya, pada hal-hal diatas
merupakan salah satu tuntutan zaman dalam dunia pendidikan. Faktor lainnya
adalah karena kekonsistenan. Pendiri /Pengurus Madrasah terhadap kurikulum
pendidikannya yang mengkhususkan pada pendidikan keislaman pada madrasah
tersebut . madrasah Tsanawiyah Putri As-Ad adalah suatu lembaga pendidikan yang
berada di Jl. KH. Abdul Qodir Ibrahim Olak Kemang kota jambi. Lembaga ini merupakan
bagian dari pondok pesantren As-Ad yang didirikan sebagai respon terhadap
kondisi masyarakat jambi. Dimana pada tahun 1915 M di Jambi mulai didirikan
Madrasah-madrasah yang bergerak dibidang pendidikan Islam diantaranya :
a.
Madrasah
Nurul Iman di Ulu Gedong Jambi
b.
Madrasah
Sa’adatuddaren di Tahtul Yaman Jambi
c.
Madrasah
Nurul Islam di Tanjung Pasir
d.
Madrasah
Al-Jauharen di Tanjung Johor Jambi
Namun madrasah-madrasah ini
sistemnya masih sangat sederhana dan tidak memasukkan mata pelajaran umum
sebagai salah satu bidang studinya. Hal tersebut terus berlangsung sampai era
awal kemerdekaan Republik Indonesia. Pada saat itu sebagian kalangan ulama
mengharamkan mempelajari pelajaran umum serta melarang kaum perempuan untuk
mengikuti pendidikan formal. Pendidikan kaum perempuan saat itu hanya sebatas
mempelajari tentang perukunan dan mengaji Al-Qur’an (dokumentasi kantor Mts
Putri As-Ad).
a. Gambaran Umum Mts Putri As-Ad
Madrasah
Tsanawiyah Putri As-Ad adalah madrasah yang semua peserta didiknya perempuan.
Mts Putri As-Ad ini merupakan bagian dari jenjang pendidikan yang ada
dilingkungan Pondok Pesantren As-Ad disamping MI/SDI, Mts Putra dan MA.
Mts
putri didirikan pada tahun 1971 oleh guru Ibrahim Muhammad (Alm) dkk. Berlokasi
dikelurahan tengah, kecamatan pelayangan Jambi ,dimana waktu itu peserta
didiknya hanya 13 orang saja (kelas).
Pada tahun 1984 kegiatan belajar mengajar
dipindahkan kepondok putri As-Ad Olak Kemang Kota Jambi dan berlangsung hingga
sekarang. Semua Mts Putri As-Ad Olak Kemang berstatus terdaftar, sebagai mana
surat keputusan KEPALA kantor wilayah departemen agama provinsi jambi 19
Desember 1997, No: W/e/6/Kpts/PP. 03.2/87/1992, dengan nomor statistik madrasah
212157106017, kemudian berubah menjadi diakui sesuai dengan keputusan kepala
Kanwil Agama Provinsi Jambi No: W.e/6-c/PP 03.2/05/ yang dilakukan oleh dewan
akreditasi madrasah kota Jambi, maka Akreditasi Mts Putri As-Adsaat ini adalah
terakreditasi “A”.
Sejak
didirikan Mts Putri As-Ad telah dipimpin oleh beberapa Kepala Sekolah Yaitu :
1. Ibrahim H. Muhammad (Alm)
2. Abd. Somad Mahfudz (Alm)
3. M. Amin Hasan, B.A (Tahun 2000-2013)
4. Dra. Hj. Hidayah (Tahun 2013- Sekarang)
Mts
Putri As-Ad berada dalam wilayah Kecamatan Danau Teluk Kelurahan Olak Kemang
Kota Jambi, yang terletak pada wilayah yang cukup strategis dan mudah dicapain
oleh masyarakat jambi. Letaknya berada berada dipinggir sungai Batanghari
seberang pasar Kota Jambi. Yang terkenal dengan pasar angso duo dan pasar
perbelanjaan kota. Sarana untuk menuju Mts Putri As-Ad dari dulu sampai sekarang
bisa menggunakan angkutan air seperti kapal motor, ketek, perahu, atau dengan
angkutan darat seperti mobil dan motor.
Nama Madrasah :
Mts. Putri As-Ad Olak Kemang Kota Jambi
Alamat Madrasah :
Jl. KH. Abdul Qodir Ibrahim No. 45
Kelurahan :
Olak Kemang
Kecamatan :
Danau Teluk
Kota :
jambi
Provinsi :
Jambi
1. Nama Dan Alamat Yayasan : Perguruan Pondok Pesantren As-Ad Kota Jambi
2. No. Statistik Madrasah/NPSN : 121.2.1571.0004/10508331
3. NSM :
121215710003
4. Jenjang akreditasi : Terakreditasi “A” Tahun 2019
5. Tahun didirikan :
1981
6. Tahun SK beroperasi : 2010
7. Status Tanah Milik Yayasan : Yayasan/Pribadi
8. Lua tanah :
3600 m2
9. Jumlah siswa :
387
Tabel
Data Kelas Pertahun : 5 tahun Terakhir
No |
TAHUN PELAJARAN |
KELAS VII |
KELAS VII |
KELAS IX |
JUMLAH |
1 2 3 4 5 |
2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021 |
99 116 114 171 136 |
167 117 87 107 149 |
133 165 103 82 102 |
399 398 304 360 387 |
b. Jumlah Rombongan Belajar
1. Kelas VII :
4 Rombel
2. Kelas VIII :
5 Rombel
3. Kelas IX : 4 Rombel
4. Guru PNS :
4 Orang
5. Dra. Hj. Hidayah
6. Muhammad Thoyib, S.Ag, M.Pd.I
7. A. Roni, S.Pd.I
8. Siti Marjani, S.Pd.I
9. Guru Tetap Yayasan : 28 orang
10. Guru Honorer :
27 orang
11. Pegawai
12. TU :
2 orang
13. Rahman Syamsuri, A.Md
14. Muhammad Yusrizal Ridwan
15. Perpustakaan : 1 orang
16. M. Arif Mubarok. S.Ip
17. Satpam : 1 orang
18. Penjaga
Sekolah : 2 orang
19. Petugas Kebersihan : 1 orang
20. Susunan Komite Madrasah
21. Ketua Yayasan :
K.H M Nadjmi Qadir
22. Ketua Komite Sekolah : Irkhami, S.Pd.I
1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah/Madrasah
a. Visi Sekolah/Madrasah
“
Terampil, Berprestasi, Mandiri, Menguasai Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Mampu
Bersaing Berdasarkan Iman Dan Taqwa Serta Berbudaya Islami”.
b. Misi Sekolah/Madrasah
1. Menanamkan keyakinan kepada Allah SWT
(menanamkan nilai-nilai ketauhidan kepada Allah)
2. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran
agama islam.
3. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki
kemampuan di bidang iman IPTEK
4. Meningkatkan kesadaran peserta didik sebagai makhluk social dalam
tatanan kemasyarakatan, dan aktif dalam
memelihara melestarikan lingkungan.
5. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
melalui pengalaman langsung sesuai dengan minat bakat peserta didik
6. Menggerakkan pendidikan dan pengajaran yang
bermutu, baik secara keilmuan, moral dan sosial.
7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
8. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dan informasi
c. Tujuan Sekolah/Madrasah
1.
Mencetak
santri berilmu, yang bekerja, yang bertaqwa, yang sholeh, yang cerdas dan
berpegang teguh pada ajaran Agama Islam :
2.
Terlaksanannya peningkatan
pembinaan nilai-nilai keimaman,
moral dan akhlakul karimah dalam
kehidupan sehari-hari ;
3.
Tercapainya
optimalisasi kegiatan proses belajar mengajar (KBM) yang berorientasi kepada
penerapan CTL dan pendekatan saintifik ;
4.
Meningkatkan kedisiplinan
untuk semua komponen warga madrasah sesuai dengan stadrard dan ketentuan
yang berlaku;
5.
Terlaksananya
kegiatan pembinaan dan pengembangan minat dan bakat siswa, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
6.
Terlaksanannya
kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku untuk semua warga
masyarakat;
7.
Terciptannya
jalinan kerjasama yang harmonis antara sesame warga madrasah, orang tua santri,
masyarakat, dan semua stakeholders madrasah lainnya.
8.
Tercapainnya
prestasi dalam berbagai kegiatan, baik akademisi maupun non akademisi dengan
memanfaatkan media dan informasi, teknologi terkini.
2.
Kurikulum
Sekolah/Madrasah
Untuk kelas VII, VIII,IX. Mts Putri As-Ad,
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 3013 atau K-13. Pada kurikulum 2013,
siswa dituntut lebih aktif daripada guru, siswa diharapkan mampu menemukan sendiri pemelajaran baik dilakukan,
alam maupun teknologi.
3.
Struktur
Sekolah/Madrasah
a. Kepala Sekolah :
Dra. Hj. Hidayah
b. Waka Kurikulum :
Muhammad Thoyib, S.Ag. M.Pd.I
c. Waka Kesiswaan :
A. Roni. S.Pd.I
d. Sara Prasarana :
Ahmad Khozin Anwari
e. Bendarhara BOS :
Haromin, M.Pd.I
f.
Bendahara
Komite : Nur’aini, S.Pd
g. Tata Usaha : Rahman Syamsuri, A.Md
h. Pegawai Perpustakaan : M. Arif Mubarik. S.Ip
i.
Wali
Kelas VII A : Rini Evriyanti,
S.Pd
j.
Wali
Kelas VII B : Padliana,
S.Pd
k. Wali Kelas
VII C : Haromin,
M.Pd.I
l.
Wali
Kelas VII D : Widia,
A.Md
m. Wali Kelas VIII A : Siti Marjani, S.Pd.I
n. Wali Kelas VIII B : Atika, S.Pd
o. Wali Kelas VIII C : Nur’aini, S.Pd
p. Wali Kelas VIII D : M. Yusrizal Ridwan, S.Pd.I
q. Wali Kelas VIII E : Padliah, S.Pd
r.
Wali
Kelas IX A : Hani’a,
S.Pd.I
s. Wali Kelas IX B :
Fatmiah, S.Pd
t.
Wali
Kelas IX C :
Rahmawati, S.Pd.I
u. Wali Kelas IX D :
Muhammad Alfayummi, S.Pd
4.
Keadaan
Pendidik dan Kependidikan
1.
Keadaan
Guru
Guru
merupakan salah satu
faktor yang memegang
peranan sangat menentukan dalam proses pendidikan, terutama
dalam proses pembelajaran . pada hakikatnya
seorang guru menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman hidup
terhadap seseorang atau beberapa orang
dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan.
Keadaan
guru Mts Putri As-Ad tidak lepas dari pembicaraan tentang latar belakang guru
dan jumlah tenaga pengajar sebanyak 31 orang termasuk kepala sekolah.
Dari 31 guru tersebut, 15 orang perempuan dan
16 orang laki-laki. Masing –masing memiliki taraf pendidikan
bertingkat-tingkat, untuk lebih jelasnya, data dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 6.1 : Daftar Nama Guru di Mts Putri As-Ad
Jambi 2021
No |
Nama Guru |
L/ P |
Gol |
Jabatan |
Pend Terakhir |
Mapel Utama |
Beban Kerja/ Minggu |
Sert |
1. |
Dra. Hj. Hidayah |
P |
III/d |
Kepala Madrasah |
S1 |
Bahasa Inggris |
28 |
Sudah |
2. |
A. Roni, S.Pd.I |
L |
III/d |
WAKA/ Guru Mapel |
S1 |
Akidah Akhlak |
24 |
Sudah |
3. |
Siti Marjani, S.Pd.I |
P |
III/c |
Guru Mapel |
S1 |
Bahasa Indonesia |
24 |
Sudah |
4. |
Muhammad Thoyib, S.Ag, M.Pd.I |
L |
IV/A |
Waka/Guru Mapel |
S1 |
Akidah Akhlak, Fikih |
24 |
Sudah |
5. |
M. Amin Hasan, BA, A.Md |
L |
|
Guru Mapel |
D3 |
Tajwid, Tauhid |
18 |
Belum |
6. |
H. A. Ramzi Sulaiman |
L |
|
Guru Mapel |
D3 |
Tauhid |
8 |
Belum |
7. |
Muhammad Yusrizal Ridwan |
L |
|
Guru Mapel/ TU |
SLTA |
IPS |
28 |
Belum |
8. |
Hariyadi, S.Pd |
L |
|
Guru Mapel |
S1 |
Penjaskes |
28 |
Sudah |
9. |
Nurma, S.Pd.I |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Bahasa Indonesia |
24 |
Sudah |
10. |
A. Dumyati, S.Pd.I |
L |
|
Guru Mapel |
S1 |
Qur’an Hadist |
22 |
Sudah |
11. |
Rahmawati, S.Pd.I |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Bahasa Arab |
28 |
Sudah |
12. |
Atika, S.Pd |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
IPA |
26 |
Sudah |
13. |
Padliana, S.Pd.I |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
PKN |
28 |
Sudah |
14. |
Fatmiah, S.Pd.I |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Bahasa Inggris |
24 |
Sudah |
15. |
Rini Evriyanti, S.Pd.I |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Seni Budaya |
28 |
Sudah |
16. |
Haromin, M.Pd |
L |
|
Bendahara BOS |
S2 |
Fiqih, A. Akhlak |
24 |
Sudah |
17. |
Ahmad Khozin Anwari |
L |
|
WAKA/Guru Mapel |
D1 |
TIK INFO |
34 |
Belum |
18. |
Ir. Masitoh |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Matematika |
28 |
Sudah |
19. |
Padliah, S.Pd |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
IPA |
32 |
Sudah |
20. |
Hani’ah, S.Pd.I |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
SKI |
28 |
Sudah |
21. |
Nur’aini, S.Pd |
P |
|
Bendahara Komite |
S1 |
Matematika |
16 |
Belum |
22. |
Muhammad Alfin |
L |
|
Guru Mapel |
S1 |
Tajwid |
8 |
Belum |
23. |
Usman Gumanti |
L |
|
PEG. Madrasah |
SMP |
Pegawai Sekolah |
- |
Belum |
24. |
Dra. Hj. Solatiyah |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Guru Piket |
- |
Sudah |
25. |
Muhammad Alfayumi, S.Pd |
L |
|
Guru Mapel |
S1 |
IPA |
10 |
Sudah |
26 |
Fadli Al
Majri, S.Pd.I |
L |
|
Guru Mapel |
S1 |
Tajwid |
20 |
Belum |
27 |
Rahman Syamsuri, A.Md |
L |
|
Kepala Tata Usaha |
D3 |
Kepala TU |
- |
Belum |
28. |
Ahmad Riki, S.Sy |
L |
|
Guru Mapel |
S1 |
Nahwu |
8 |
Belum |
29. |
Atia Diari, S.Hum |
P |
|
Guru Mapel |
S1 |
Bahasa Inggris |
24 |
Belum |
30. |
Widia, A.Md |
P |
|
Guru Mapel |
D3 |
Shorof |
26 |
Belum |
31. |
Nasrullah Al
Amin, S.Pd.I, M.Pd.I |
L |
|
Guru Mapel |
S2 |
Qur’an Hadist |
12 |
Belum |
32 |
Muhammad Arifin, S.Pd.I, MH |
|
|
Guru Mapel |
S2 |
Nahwu |
12 |
Belum |
33. |
Muhammad Zulfan |
|
|
Staff Tata Usaha |
S1 |
Tata Usaha |
- |
Belum |
34. |
Ulfi Rahmayani |
|
|
Guru Piket |
Aliyah |
Guru Piket |
- |
Belum |
35. |
Puspita Sari |
|
|
Guru Piket |
Aliyah |
Guru Piket |
- |
Belum |
- Keadaan Santri
Keadaan
Santri di Mts As-Ad Putri Olak Kemang
Kota Jambi yang terdiri dari Laki-laki dan perempuan, dari dokumen yang penulis
dapatkan, Jumlah Santri di Mts Putri As-Ad Olak Kemang Kota Jambi Adalah 387
Santri. Lebih Jelasnya dapat Dilihat Pada Tabel Berikut:
Tabel 3.1 Data Santri Mts Putri As-Ad Olak
Kemang Kota Jambi Tahun 2021
tahun |
VII A |
VII B |
VII C |
VII D |
VIII A |
VIII B |
VIII C |
VIII D |
VIII E |
IX A |
IX B |
IX C |
IX D |
2020/2021 |
28 |
34 |
35 |
36 |
31 |
30 |
30 |
29 |
27 |
26 |
26 |
25 |
26 |
(Sumber : Dokumen Madrasah Tsanawiyah As’ad
2021)
Tabel
tersebut menjelaskan bahwa jumlah santri kelas VII Sampai dengan Kelas IX
tersebut 387 Santri. Yang Terdiri dari Jumlah santri yang masuk Mts Putri AS-Ad
Olak Kemang Kota Jambi Menurut Catatan Dokumen yang ada. Pada setiap tahunnya
Jumlah Santri Meningkat. Hal Ini Menunjukkan betapa besarnya dukungan
masyarakat terhadap sekolah ini dan begitu tingginya kesadaran masyarakat
terutama orangtua terhadap pendidikan anaknya.
Sebagaimana
yang diungkapkan oleh kepala Mts Putri As-ad
Olak Kemang Kota Jambi bahwa santriwan-santriwati berasal dari setiap latar
belakang dan lingkungan yang berbeda-beda.
5.Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana
dan prasarana merupakan faktor yang secara langsung maupun tidak langsung ikut
menunjangi dan menentukan kelancaran kegiatan pendidikan dan pengajaran, yang
pada giliran pula memudahkan tercapainya tujuanpendidikan dan pengajaran,
sarana dan prasarana sangatlah penting, baik lembaga pendidikan formal maupun
lembaga pendidikan informal.
Sarana
dan prasarana merupakan penunjang bagi pelaksanaan pendidikan untuk memajukan
dan meningkatkan hasil yang akan dicapai dalam pendidikan dan pengajaran
tersebut. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana, pendidikan dan pengajaran
tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Mts Putri As-Ad sebagai lembaga
formal tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki, sebagai pusat
pendididkan dan pengajaran dimana proses belajar mengajar berlangsung.
Observasi
penulis melihat bahwa Mts Putri As-Ad memiliki Beberapa Ruangan Diantaranya
kantor yang terdiri dari ruangan guru, ruangan kelas, ruangan perpustakaan,
lokasi olahraga, ruangan aula, serta WC dan kamar mandi.
Sarana
dan prasarana yang ada didepan Mts Putri As-Ad cukup memadai. Dengan demikian,
sudah seharusnya pihak sekolah menjaga dan mengelola sarana dan prasarana
sekolah agar selalu dalam keadaan baik dan selalu dapat dipergunakan. Keadaan
sarana dan prasarana atau alat-alat yang menunjang dan membantu perlengkapan
proses pembelajaran di Mts Putri As-Ad dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel :
Keadaan Sarana dan Prasarana
No |
JENIS |
JUMLAH |
KET |
|
1. |
Kantor |
1 Ruangan |
Baik |
|
2. |
Ruang Kelas |
12 Ruangan |
Baik |
|
3. |
Ruang Perpustakaan |
1 Ruangan |
Baik |
|
4. |
Ruang Aula |
2 Ruangan |
Baik |
|
5. |
Ruang Lap IPA |
1 Ruangan |
Baik |
|
6. |
Ruang Komputer |
1 Ruangan |
Baik |
|
7. |
Ruang Pimpinan |
1 Ruangan |
Baik |
|
8. |
Ruang Tata Usaha |
1 Ruangan |
Baik |
|
9. |
Ruang Konseling |
1 Ruangan |
Baik |
|
10. |
Masjid/tempat ibadah |
1 Ruangan |
Baik |
|
11. |
R.UKS |
1 Ruangan |
Baik |
|
12. |
WC Guru |
1 Ruangan |
Baik |
|
13. |
Gudang |
1 Ruangan |
Baik |
|
14. |
R. Sirkulasi |
1 Ruangan |
Baik |
|
15. |
Tempat Olahraga |
1 Ruangan |
Baik |
|
16. |
R.Osis |
1 Ruangan |
Baik |
|
17. |
WC/Kamar Mandi |
12 Ruangan |
Baik |
|
18. |
Komputer |
25 Unit |
Baik |
|
19 |
Mesin Copy/Printer |
3 Unit |
Baik |
|
20. |
Jam Dinding |
19 Buah |
Baik |
|
21. |
Tape Recorder |
1 Buah |
Baik |
|
22. |
Microphone |
2 Buah |
Baik |
|
23. |
Lapangan Olahraga |
2 Buah |
Baik |
|
24. |
Alat Rebana |
1 Set |
Baik |
|
25. |
Kursi dan Meja Guru |
26 Buah |
Baik |
|
26. |
Kursi dan Meja Tamu |
2 Set |
Baik |
|
27. |
Kursi dan Meja Belajar |
310 Buah |
Baik |
|
28. |
Lemari Kayu |
5 Buah |
Baik |
|
29. |
Papan Tulis |
15 Buah |
Baik |
|
30. |
Kantin |
1 Buah |
Baik |
|
31. |
Kipas angin |
25 Buah |
Baik |
|
(Sumber : Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah As’ad
2021)