Ceritane Wong, Cerita Rakyat, Dongeng, Artikel

Kisah si Ultah dan Puing-puing

 yang Berkisah


Kisah Ultah dan Puing-puing adalah sebuah kisah tentang seorang anak bernama Ultah yang tinggal di sebuah desa di pedalaman Afrika. Ibunya telah meninggal saat Ultah berusia delapan tahun. Sejak saat itu, orangtuanya telah menyuruhnya tinggal dengan paman dan bibinya di sebuah kampung lain.

Suatu hari, Ultah berjalan melalui sebuah hutan yang lebat. Saat ia berjalan, ia mendengar suara kecil dari balik semak-semak. Ketika ia mendekat, ia melihat sebuah puing-puing yang terbengkalai. Puing-puing itu berbicara dengan Ultah! Puing-puing itu menceritakan bahwa ia adalah seorang yang disembuhkan dari penyakit. Puing-puing itu juga menceritakan bahwa ia mati akibat kekurangan makanan dan obat.

Ultah berkata kepada puing-puing itu bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya, tetapi ia masih harus memikirkannya. Ia menjanjikan bahwa ia akan membawa makanan dan obat dari desanya dan menemuinya lagi.

Ultah kembali ke desanyanya dan menceritakan kisah ia mendengar kepada pamannya. Ia menyuruh Ultah untuk segera mendapatkan bantuan dan makanan untuk puing-puing itu. Pamannya bersedia menyerahkan harta keluarga yang tersisa, sebagai donasi untuk menyelamatkan puing-puing itu.

yang Berkisah  Kisah Ultah dan Puing-puing adalah sebuah kisah tentang seorang anak bernama Ultah yang tinggal di sebuah desa di pedalaman Afrika. Ibunya telah meninggal saat Ultah berusia delapan tahun. Sejak saat itu, orangtuanya telah menyuruhnya tinggal dengan paman dan bibinya di sebuah kampung lain.  Suatu hari, Ultah berjalan melalui sebuah hutan yang lebat. Saat ia berjalan, ia mendengar suara kecil dari balik semak-semak. Ketika ia mendekat, ia melihat sebuah puing-puing yang terbengkalai. Puing-puing itu berbicara dengan Ultah! Puing-puing itu menceritakan bahwa ia adalah seorang yang disembuhkan dari penyakit. Puing-puing itu juga menceritakan bahwa ia mati akibat kekurangan makanan dan obat.  Ultah berkata kepada puing-puing itu bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya, tetapi ia masih harus memikirkannya. Ia menjanjikan bahwa ia akan membawa makanan dan obat dari desanya dan menemuinya lagi.  Ultah kembali ke desanyanya dan menceritakan kisah ia mendengar kepada pamannya. Ia menyuruh Ultah untuk segera mendapatkan bantuan dan makanan untuk puing-puing itu. Pamannya bersedia menyerahkan harta keluarga yang tersisa, sebagai donasi untuk menyelamatkan puing-puing itu.  Ultah kembali ke hutan dan memberikan makanan dan obat-obatan kepada puing-puing itu, yang kemudian dibenarkan sembuh. Puing-puing itu mengucapkan terima kasih dan berjanji akan membalas budi kepada Ultah suatu hari nanti. Ultah berterima kasih atas semua kasih sayang yang diberikan puing-puingnya.  Kisah Ultah dan Puing-puing memiliki pesan yang dalam, bahwa jika kita datang kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan, maka kita akan mendapatkan balasan yang luar biasa. Ini juga menunjukkan pentingnya berbagi apa pun yang kita miliki dengan orang lain. Kisah ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak takut untuk membantu orang lain, dan terus melakukan hal yang baik untuk orang lain dan diri kita sendiri.
Ultah kembali ke hutan dan memberikan makanan dan obat-obatan kepada puing-puing itu, yang kemudian dibenarkan sembuh. Puing-puing itu mengucapkan terima kasih dan berjanji akan membalas budi kepada Ultah suatu hari nanti. Ultah berterima kasih atas semua kasih sayang yang diberikan puing-puingnya.


Kisah Ultah dan Puing-puing memiliki pesan yang dalam, bahwa jika kita datang kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan, maka kita akan mendapatkan balasan yang luar biasa. Ini juga menunjukkan pentingnya berbagi apa pun yang kita miliki dengan orang lain. Kisah ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak takut untuk membantu orang lain, dan terus melakukan hal yang baik untuk orang lain dan diri kita sendiri.
0 Komentar untuk "Kisah si Ultah dan Puing-puing"

Back To Top