Ceritane Wong, Cerita Rakyat, Dongeng, Artikel

cerita rakyat Malin Kundang

 Cerita Rakyat Malin Kundang merupakan sebuah cerita rakyat klasik dari daerah Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat. Menceritakan tentang Malin Kundang, seorang anak laki-laki muda yang pandai bermain judi dan kemudian menjadi seorang pedagang kayu yang kaya raya. Ayahnya berupaya untuk mengajarkan kepadanya agar taat kepada orang tuanya dan agama, namun Malin tidak mendengarkannya.


Gara-gara kedzaliman dan kerakusannya, Malin berangkat menjadi seorang pelaut. Perjalanan kelaut yang penuh petualangan membuatnya menjadi semakin kaya setelah mengumpulkan banyak kekayaan Matahari yang diberikan orang lain.

Sesampainya di sebuah desa, tiba-tiba Malin kehilangan ingatannya. Ia mengabarkan pada semua orang di sana bahwa ia adalah seorang raja dan tidak lagi mengingat siapa ibunya. Ia pun tidak lagi taat pada orang tua, agama, ataupun budaya. Ketika ia mengingat siapa ibunya, ia hanya mengabaikan orang tua dan ibunya, lalu pergi.

Sang Ibu pun kecewa dengan sikap anaknya yang sangat durhaka. Akhirnya, ia berdoa kepada Tuhan untuk mengirimkan badai untuk merubah hati anaknya. Tiba-tiba, hujan, angin, hujan es, dan badai pun mulai menghujani Malin dan kapalnya, hingga ia terpaksa mendarat di sebuah pulau.

cerita rakyat Malin Kundang
Di pulau itu, pasukan katak mulai menyerbu kapal Malin. Kota mulai hancur berantakan. Ia pun berusaha meyakinkan pasukan katak untuk mundur. Namun, ketika pasukan katak menyerangnya lagi, tiba-tiba sebuah gunung berapi menyuburkan Malin dan kapalnya sekaligus. Badai pun berlalu, sehingga Malin pun bisa kembali pulang.


Ketika ia pulang, ia sadar bahwa sikapnya yang durhaka membuat ia melupakan Ibunya. Akhirnya ia pun bertobat dan selalu bersikap baik kepada orang tuanya, agama, dan budaya lagi. Cerita ini mengajarkan kita pentingnya menghormati orang tua, agama dan budaya, agar kita bisa menikmati hidup yang tenang dan nyaman.
Labels: Cerita Rakyat

Thanks for reading cerita rakyat Malin Kundang. Please share...!

0 Komentar untuk "cerita rakyat Malin Kundang"

Back To Top